Minggu, 07 Mei 2017

Mei 07, 2017


Tujuan Marketing Public Relation pada Perusahaan
Meyakinkan konsumen akan merek suatu produk yang sedang dipasarkan dan membina hubungan baik dengan konsumen melalui program komunikasi pemasaran

Peranan dan Kegiatan Marketing Public Relations
Penggunaan marketing public relations dapat mendukung berbagai program perusahaan, antara lain peranan marketing public relations dalam upaya mencapai tujuan utama perusahaan dalam berkompetisi, Philip Kotler (1993) dalam Ruslan (2010:254) mengungkapkan secara garis besar peranannya, adalah :

  •  Menumbuh kembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang diluncurkan.
  • Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang ditawarkan / digunakan.
  •  Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel sponsor (advertorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu produk.
  • Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi tercapainya efisiensi biaya.
  •  Komitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhan – keluhan (complain handling) dan lain sebagainya demi tercapainya kepuasan pihak pelanggan.
  •  Membantu mengkampanyekan peluncuran produk – produk baru dan sekaligus merencanakan perubahan posisi produk yang lama.
  • Mengkomunikasikan terus menerus melalui media public relations (House PR Journal) tentang aktivitas dan program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang positif di mata masyarakat / publik.
  • Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau produk barang dan jasa, baik dari segi kuantitas maupun kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya.
  • Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian negatif yang mungkin akan muncul di masa mendatang.

Marketing Public Relations dalam pelaksanaannya ada faktor – faktor yang menyebabkan dipergunakan dan dibutuhkannya taktik dan Strategi marketing public relations dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Philip Kotler (1993) dalam Ruslan (2010:252) menyebutkan di antara faktor tersebut sebagai berikut :

  •  meningkatnya biaya promosi periklanan yang tidak seimbang dengan hasil keuntungan yang diperoleh dan keterbatasan tempat.
  • Persaingan dalam promosi dan publikasi, baik melalui media elektronik maupun media cetak.
  • Selera konsumen yang cepat mengalami perubahan dalam waktu relatif pendek (tidak loyal), karena banyaknya pilihan atau subsititusi atas produk yang ditawarkan di pasaran.
  •  Makin menurunnya perhatian dan minat konsumen terhadap iklan, karena pesan dalam iklan yang kini cenderung berlebihan dan membosankan perhatian konsumennya


CORPORATE PR

 PR dalam suatu organisasi seringkali disebut sebagai Corporate PR, tapi seiring dengan perkembangan baru dari kampanye PR dan pemasaran, PR kemudian ditempatkan di bagian Marketing. Fungsi dan peran Corporate PR (CPR) dan Marketing PR (MPR) berbeda.

CPR dekat dengan CEO karena CPR mempunyai tugas yang sangat sensitif, yakni menjaga kepuasan para stakeholders termasuk pemegang saham dan pemerintah.

Lebih jauh lagi CPR bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat mematikan perusahanan

Menurut Rhenald Khasali dalam "Manajemen Public Relations", mengatakan, CPRmempunyai tugas yang sangat sensitif, yakni menjaga kepuasan para stakeholders termasuk pemegang saham dan pemerintah. CPR bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat mematikan perusahaan. Pekerjaan-pekerjaan ini membutuhkan kedekatan CPR dengan pemimpin puncak dan memerlukan dukungan penuh dari pimpinan puncak, atau di Indonesia dalam hal ini adalah pemegang saham mayoritas.

Tugas CPR

Tugas CPR dapat dibagi-bagi lebih detil lagi. Misalnya, hubungan dengan komunitas, pers, dan pemerintah.
Ruang lingkup pekerjaan CPR, antara lain:

  • Hubungan dengan pemerintah: lobi, mempercepat proses prosedur perizinan, memperoleh dukungan-dukungan moril, dan izin-izin legal lainnya; 
  • Hubungan dengan komunitas: masalah polusi, keamanan, fasilitas-fasilitas sosial, keterlibatan komunitas, menjadi warga kota/negara yang baik; 
  • Hubungan dengan media: press release, press conference, media tour, interview, jurnalisme foto;
  • Hubungan dengan karyawan: moral kerja, citra karyawan, budaya perusahaan, filosofi perusahaan, media internal, dukungan karyawan atas produk-produk perusahaan, kegiatan-kegiatan karyawan.
  • Hubungan dengan pemegang saham
  • Hubungan dengan bank.
  • Hubungan dengan pemimpin-pemimpin opini.
  • Hubungan dengan akademisi.
  • Mengatasi krisis: perusahaan menurun, krisis yang meluas.

Peran CPR

  • Menumbuhkembangkan citra positif perusahaan (corporate image) terhadap publik eksternal atau masayarakat luas, demi tercapainya saling pengertian bagi kedua belah pihak
  • Membina hubungan yang positif antar karyawan (employee relations), dan antara karyawan dengan pimpinan atau sebaliknya, sehingga akan tumbuh corporate culture (budaya perusahaan) yang mengacu kepada disiplin dan motivasi kerja, profesionalisme yang tinggi, serta memiliki sense of belonging terhadap perusahaan yang baik
  • Pemberian berbagai macam hadiah menarik, souvenir, gift ways pada acara-acara tertentu (special events & PR work programme)
  • Pelaksanaan seminar, presentasi dan lokakarya dengan tema dan pembicara yang menarik melalui acarasponsorship atau kerja sama dengan pihak pers dan lembaga lainnya.
  • Kepedulian terhadap lingkungan hidup, social and environment care, serta bidang kesejahteraan masyarakat lainnya.
  • Membentuk membership yang keanggotannya terdiri konsumen yang setia untuk membentuk suatu kegiatan sebagai pengikat melalui funs clubs lain sebagainya



TRADE PR

Definisi : Kegiatan PR  untuk menyentuh setiap aktivitas distribusi sehingga setiap nteraksi yang terjadi di sana akan membangun kesan (Nilai guna untuk distribusi bagian paling sulit karena pada titik ini, begitu banyak aspek yang dikontrol. Mulai dari penyaluran barang dari pabrik,kemudian sikap dan perilaku distributor, hingga bagaimana pola penyebaran barang ketingkat distribusi lebih rendah)

Tugas: Trade PR sebetulnya merupakan pengembangan Marketing PR, hanya bidang geraknya lebih diarahkan  untuk menunjang terjadinya pengambilan keputusan pada konsumen di jalur distribusi. Jadi bukan sekadar konsumen dalam jumlah besar, tapi sudah mengarah pada mengarah pada aktivitas persona; konsumennya. Selain itu, orang-orang yang terlibat di jalur distribusi juga menjadi perhatian utama untuk dikelola oleh Trade PR, sedangkan Marketing PR lebih mengarah untuk memberikan kepercayaan konsumen yang lebih luas bertahap  ekuitas sebuah merek.

Fungsi :

  •  Membangun hubungan yang baik dengan mereka yang terlibat dalam lini distribusi
  • Membangun Pola komunikasi interaktif antara distributor barang , agen dan pengecer, baik melalui media internal rutin ataupun even-even tertentu
  • Membantu distributor besar menyiapkan hubungan yang baik dengan media masa setempat
  • Menangkap aspirasi agen dan pengecer, dan memenuhi beberapa kebutuhan mendasar lainnya,seperti memberikan fasilitas mudik lebaran, memberikan bantuan pendidikan anak, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk melihat aktifitas perusahaan secara langsung
  • Memberikan bantuan manajemen dan strategi pengembangan usaha kepada agen dan pengecer, bantuan manajemen bisa diberikan dalam bentuk pelatihan dan enterprenurship ataupun pemberian sistem usaha yang terkomputerisasi
  • Membentuk dan mengelola kelompok-kelompok agen pengecer, agar mereka dapat menyalurkan aspirasi-aspirasinya.sekaligus memberi masukan untuk  pengembangan produk
  • Membantu meyakinkan calon pembeli pada saat berada pada jalur distribusi
  •  Memberikan sign board yang memudahkan (calon) pembeli untuk menemukan produk, melakukan pembelian, mendapatkan pelayanan pada saat mereka memasuki area penjualan
  • Membuat fact sheet yang mampu dengan cepat membantu pembeli untuk meyakini manfaat produk
  • Membuat jalur-jalur komunikasi yang memungkinkan pembeli melakukan interaksi dengan perusahaan secara langsung termasuk sarana pengaduan keluhan produk dan cara penggunaan produk yang baik
  • Melatih salesman dijalur distribusi dengan melakukan pendekatan dengan (calon) pembeli
  • Memberikan pelatihan untuk menjalin komunikasi aktif dengan pembeli, terutama mengenai perilaku orang-orang yang berpengaruh terhadap pengambil keputusan . misalnya dengan memberikan balon bagi pembeli yang membawa anak-anak
  • Membangun jalur komunikasi yang memungkinkan salesman menyalurkan aspirasi diri atau pembeli kepada perusahaan secara nyaman
  • Membantu konsumen untuk merasakan pengalaman yang menyenangkan berkaitan dengan pembelian produk
  •  Menciptakan suasana kondusif untuk merasakaan keunggulan produk di jalur distribusi

0 komentar:

Posting Komentar